MICHIGAN – Korban yang selamat dari serangan seksual yang dilakukan dokter olahraga Dr. Robert Anderson, kebanyakan laki-laki, secara kolektif akan mendapatkan kompensasi USD490 juta (Rp7 triliun) dari University of Michigan. Universitas mengumumkan 1.050 orang akan mendapatkan penyelesaian keuangan.
Para korban dan pengacara mereka akan memutuskan bagaimana membagi USD460 juta (Rp6,6 triliun), dengan sisa USD30 juta (Rp430 miliar) disisihkan untuk klaim di masa depan hingga 31 Juli 2022. Kasus ini dianggap sebagai salah satu yang terbesar mengenai eksploitasi seksual oleh satu orang dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
Penyelesaian ini dicapai pada Selasa (18/1) setelah lebih dari 15 bulan mediasi mulai dari Oktober 2020 antara para korban dan universitas. Mary Sue Coleman, Presiden sementara Universitas Michigan, menyebutnya langkah penting di antara banyak universitas telah diambil untuk meningkatkan dukungan bagi para penyintas dan lebih efektif mencegah dan mengatasi pelanggaran.
Baca juga: Laporan Terbaru: 51% Staf di Parlemen Alami Pelecehan Seksual
Tad Deluca, seorang pegulat yang surat pengaduannya terhadap Anderson pada 2018 memicu penyelidikan, menyajikan sudut pandang alternatif. Dalam wawancara telepon dengan Associated Press, dia berbicara tentang keprihatinannya bahwa penyelesaian ini akan meninggalkan masalah lain yang belum terselesaikan.
“Penyelesaian ini akan menutupi segalanya sehingga Michigan dapat kembali memiliki balok ‘M’ yang mengkilap dan terlihat indah bagi dunia,” kata Deluca, mengacu pada logo universitas.
Baca juga: Pelayan Ditelanjangi, Dipukuli hingga Diserang Secara Seksual Selama Berjam-jam dalam Serangan Horor